Apa sih, yang mendorong seseorang untuk memulai bisnis?

Jika Anda menanyakan hal tersebut pada beberapa pengusaha, jawabannya pasti akan berbeda-beda. Bisa jadi karena terinspirasi untuk mengembangkan hobi, ingin bekerja secara mandiri, hingga terdorong keinginan menciptakan lapangan pekerjaan. Alasan seseorang mengawali bisnis sangat beragam. Meskipun demikian, tujuan bisnis pada umumnya sama, yaitu memproduksi barang ataupun jasa yang dibutuhkan masyarakat untuk menghasilkan keuntungan.

Sebuah bisnis atau usaha sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah sumber daya manusia (SDM). Terkait dengan hal tersebut, adanya isu ketimpangan gender dalam dunia kewirausahaan, tentu sudah sewajarnya menjadi perhatian. Keterlibatan perempuan di dunia bisnis seringkali dibatasi oleh norma-norma di kalangan masyarakat yang menganut budaya patriarki. Sehingga, tak jarang terjadi diskriminasi yang mengakibatkan kesenjangan di lingkungan kerja. Seperti misalnya tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan yang masih rendah, pemberian gaji yang tidak seimbang antara karyawan laki-laki dan perempuan, kesempatan berkarir perempuan lebih kecil, dan lain sebagainya.

Kami di Rorokenes Indonesia membuka mata terhadap kondisi tersebut. Sebagai IKM Indonesia, industri kecil menengah asal Semarang, Rorokenes menyadari pentingnya kesetaraan gender dalam dunia kerja. Dalam berkarya, Rorokenes berprinsip untuk tidak hanya mengejar profit saja, melainkan juga menjalankan kewajiban terhadap lingkungan dan sosial. Termasuk memperjuangkan hak-hak perempuan secara umum maupun dalam dunia kerja. Seperti tagline kami, “Semarang artisan woven bag, exquisite handcrafted product meets with sustainability and ethical concept.” Itulah yang menjadi komitmen dari Rorokenes Indonesia.

Sesuai dengan tagline di atas, Rorokenes sebagai IKM Indonesia berprinsip bahwa setiap karya yang tidak hanya menghasilkan keuntungan, tapi hendaknya berdampak positif bagi masyarakat sekitar.

Bentuk komitmen Rorokenes untuk memenuhi kewajiban sosial adalah mendukung pemberdayaan masyarakat sejak awal usaha, khususnya perempuan, yang menjadi karyawan dan staf di Rorokenes. Kami juga mengadakan pelatihan soft skill berkala untuk karyawan dan beberapa komunitas masyarakat lokal. Selain itu, Rorokenes memastikan kesetaraan gender di lingkungan kerja. Yakni melarang tindakan pelecehan dan tidak membedakan gender dalam pemberian remunerasi. Rorokenes juga memberikan cuti tahunan, cuti menstruasi pada wanita, tunjangan makanan, transportasi, beras, tunjangan hidup, sampai cuti dan bonus untuk karyawan laki-laki yang istrinya melahirkan.

Terakhir namun tak kalah penting, keberpihakan Rorokenes pada perempuan ditunjukkan melalui dukungan yang konsisten kepada organisasi Indonesia untuk Kemanusiaan (IKa). Melalui dana hibah Pundi Perempuan yang dikelola oleh IKa dan Komnas Perempuan, Rorokenes berkomitmen untuk membantu perempuan korban kekerasan dan diskriminasi. Selain berdonasi dengan menyisihkan sebagian keuntungan, Rorokenes juga menyertakan flyer Pundi Perempuan dan materi lain seperti definisi KDRT dalam setiap produk yang dikirimkan pada pelanggan. Dengan berpihak pada perempuan, Rorokenes berharap ke depannya angka kekerasan dan diskriminasi dapat diminimalisir, serta kesetaraan gender akan tercapai di seluruh lapisan masyarakat.